EPI APRIANTI
|
|
PEMUDA PELOPOR BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2014
|
PEMUDA PELOPOR BIDANG PENDIDIKAN
TAHUN 2014
Daftar
Isi
Biodata
Pengalaman
dan Prestasi
Riwayat
Organisasi
Latar
Belakang Kepeloporan
Visi
dan Misi
Awal
Kesadaran
Gambaran
Penggunaan Metode Belajar Di Wilayah Sumbawa
Animasi
Fisika Flash Sebagai Media Belajar Menarik Yang Berbasis Komputer
Aksi
Manfaat
BIODATA
Nama
:
Epi Aprianti
Nama
Panggilan :
Epi
Tempat/Tanggal
Lahir : Sempe, 26
April 1993
Anak
Ke :
2
Agama
:
Islam
Orang
Tua Kandung :
Ayah : A. Wahid
Ibu :
Mastari
Alamat
:
Sering
Minat
:
Kepala Diknas
Acara
TV :
Berita, Sains, dan Kebudayaan
Bacaan :
Buku Sains, Buku Program, Suara NTB, Gaung, Sastra.
Tinggi/Berat
Badan : 155
cm/45 Kg
Status
:
Belum Kawin
Email
:
epi26aprianti@gmail.com
Facebook
:
Aprianti Sem Epi
Pendidikan
Formal :
SD : SDN
4 UTAN
SMP
:
SMPN 1 UTAN
SMA
:
SMAN 1 UTAN
Hobby :
Membaca, Menulis, Menari, Makan,
Travelling.
PENGALAMAN DAN PRESTASI
1. Juara
3 Lomba PBB Se-Kabupaten Sumbawa (2005)
2. Peserta Jambore Ranting
Se-Kabupaten Sumbawa (2005)
3. Juara
1 Lomba PBB Se-Kabupaten Sumbawa (2006)
4. Juara
2 Lomba Semapor-Morse se-Kabupaten Sumbawa
5. Bendahara
Pramuka SMPN 1 UTAN (2006)
6. Peserta Dian Pinru/Dian Pinsat di SMAN 1 ALAS (2007)
7. Peserta lomba cerdas cermat Se-Kabupaten
Sumbawa (2009-2010)
8. Sebagai
Sekretaris OSIS SMAN 1 UTAN (2009-2010)
9. Turut
Berpartisipasi dalam kegiatan MTQ tingkat Kabupaten Sumbawa yang diadakan di
Buer (2009)
10. Ketua
Mading LDM SM UNSA(2011-2012)
11. Kepala
Departement KPSDM SM UNSA(2012-2013)
12. Ikut
berpartisipasi dalam kegiatan FSLDK NUSRA, diantaranya Seminar Nasional dan
Bedah Buku(2012)
13. Sebagai
peserta seminar dalam rangka mensosialisasikan UU No 21 Tahun 2011 Tentang
Otoritas Jasa Keuangan(2012)
14. Ikut
berpartisipasi dalam kegiatan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Subawa Barat
dalam kegiatan kampanye anti narkoba melalui pementasan seni budaya(2013)
15. Ketua
HIMAFI (Himpunan Mahasiswa Fisika) FKIP UNSA(2013-Sekarang)
16. Sekretaris
FLP Cabang Sumbawa(2013-Sekarang)
17. Anggota
Samawa Student Center(2012-Sekarang)
18. Kepala
Departement Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Kreativitas Mahasisawa
(P3KM) LDM SM UNSA(2013-Sekarang)
RIWAYAT ORGANISASI
1. Bendahara
Pramuka SMPN 1 UTAN periode 2006-2007
2. Anggota
OSIS SMPN 1 UTAN periode 2006-2007
3. Sekretaris
OSIS SMAN 1 UTAN periode 2009-2010
4. Ketua
Mading LDM SM UNSA periode 2011-2012
5. Kepala
Departement KPSDM LDM SM UNSA periode
2012-2013
6. Kepala
Departement P3KM (Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Kretivitas
Mahasiswa) LDM SM UNSA periode
2013-sekarang
7. Ketua
Himpunan Mahasiswa Fisika UNSA periode
2013-sekarang
8. Sekretaris
Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Sumbawa
periode 2013-sekarang
A.
LATAR
BELAKANG KEPELOPORAN
Tingginya jumlah lulusan
Perguruan Tinggi atau sarjana tidak diimbangi oleh tingginya ketersedian
lapangan pekerjaan, sehingga melahirkan pengangguran sarjana yang justru ikut
menyumbang angka pengangguran yang ada di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS pada
Februari dan Agustus 2009, pengangguran sarjana bahkan mencapai 12,94 persen
dari total pengangguran yanag ada di Indonesia, sementara pada tahun 2010,
angka pengangguran terbuka mencapai 8,59 juta orang dan sebanyak 1,22 juta
orang atau 14,24 persen di antaranya adalah sarjana, angka ini terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Kondisi tersebut, didukung pula oleh kenyataan
bahwa sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi adalah lebih sebagai pencari
kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Maka
mahasiswa sebagai salah satu komponen yang terlibat dalam dunia pendidikan
sudah seharusnya di dorong untuk menjadi bagian dari pencipta lapangan
pekerjaan.
Dunia pendidikan dewasa ini telah menunjukkan
kemajuan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Perkembangan tersebut menuntut adanya usaha persiapan peserta didik
agar dapat turut serta dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagi generasi berikutnya. Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dalam upaya
perkembangan pendidikan tentu sangat banyak tergantung pada jumlah dan
kemampuan para ahli dalam bidang pendidikan. Sementara itu, teknologi komunikasi yang modern
telah merubah wajah dunia, salah satunya dengan adanya inovasi teknologi
komunikasi pendidikan dalam bentuk pendayagunaan media seperti komputer, radio,
televisi, film, dan sebagainya, sehingga akan memberikan arti tersendiri bagi proses
komunikasi antara manusia.
Dewasa ini meskipun penggunaan komputer semakin
meningkat dalam bidang pendidikan, masih sedikit tenaga pendidik yang
memanfaatkan fasilitas komputer sebagai media pendidikan. Hal tersebut
diperkuat oleh temuan-temuan di beberapa tempat pembelajaran atau sekolah,
misalnya pemanfaatan laboratorium komputer di sekolah kurang
dimanfaatkan secara optimal, hanya sebatas word processing. Selain hal
tersebut, permasalahannya adalah pengajar. Dalam hal ini, guru yang menguasai
materi pelajaran sebagian besar tidak mampu menghadirkan bentuk pembelajaran
dalam komputer, sedangkan ahli komputer yang mampu merealisasikan segala hal
dalam komputer biasanya tidak menguasai materi pelajaran. Kini, yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana menjadikan komputer dapat bermanfaat bagi
kamajuan pendidikan (Hanggoro, 2009: 2).
Fisika diperlukan untuk perkembangan
pembangunan bagi kesejahteraan manusia. Dengan demikian sangat dibutuhkan
proses penerusan pemahaman konsep-konsep Fisika. Didaktik Fisika merupakan
wahana dalam upaya meneruskan pengetahuan tentang Fisika. Dalam didaktik Fisika
diuraikan bagaimana cara memahami pengetahuan Fisika yang sudah tersusun dalam rumpun ilmu Fisika yang kita kenal sekarang. Agar terselenggara proses
penerusan pengetahuan Fisika, diperlukan sejumlah metode ataupun pendekatan
yang mampu mengantarkan siswa pada tahap penguasaan konsep-konsep Fisika
tersebut, sehingga pada akhirnya masalah tentang Fisika dapat dipecahkan.
Fisika sebagai salah satu ilmu dalam bidang sains merupakan salah satu mata
pelajaran yang biasanya dipelajari melalui pendekatan secara matematis sehingga
seringkali ‘ditakuti’ dan cenderung ‘tidak disukai’ anak-anak karena pada
umumnya anak-anak yang memiliki kecerdasan Logical Mathematical sajalah
yang ‘menikmati Fisika’. Belajar Fisika bukan hanya sekedar tahu matematika,
tetapi lebih jauh anak didik diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung
di dalamnya, menuliskannya ke dalam parameter-parameter atau simbol-simbol
fisis, memahami permasalahan serta menyelesaikannya secara matematis. Tidak
jarang hal inilah yang menyebabkan ketidaksenangan anak didik terhadap mata
pelajaran ini menjadi semakin besar (Sugiharti, 2005).
Kesulitan memahami Fisika dikarenakan kurangnya
kemampuan dasar dan penguasaan terhadap kerja ilmiah yang dimiliki oleh peserta
didik (Hermanto, 2003). Hal ini timbul ketika dunia abstrak matematika harus
dikaitkan dengan realita alam semesta di sekitar kita. Sehubungan dengan konsep
Fisika, salah satu penyebab sulitnya pemahaman konsep Fisika oleh peserta didik
adalah karena banyak sekali konsep Fisika yang bersifat abstrak, sehingga
peserta didik merasa kesulitan untuk menalarnya (Triana, 2007). Salah satu faktor penyebab
rendahnya prestasi belajar Fisika di sekolah karena masih banyak siswa
melakukan kesalahan yang berkaitan dengan pengertian, konsep-konsep, dan
keterampilan matematika mengenai Fisika termasuk hukum Newton (Susanti, 2007:
3).
Penekanan pada aspek pemahaman dan pengembangan
keterampilan berpikir dalam pembelajaran Fisika akan sangat membantu daya ingat
siswa terhadap rumus-rumus Fisika yang dipelajari (Mundilarto, 2003). Pemahaman
terhadap suatu rumus Fisika yang ada pada hakikatnya menggambarkan saling
keterkaitan antara beberapa konsep Fisika akan membuat lebih mudah bagi siswa
untuk dpat mengingatnya kembali dan apabila diperlukan dengan mudah dapat
menjabarkannya lagi.
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, salah satu
kompetensi guru yang harus ditingkatkan adalah kemampuan dalam menggunakan
media pembelajaran. Para guru dapat bekerjasama dengan berbagai pihak untuk
menyediakan media pembelajaran ini. Guru sendiri dapat mempelajari berbagai software
untuk membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan para
siswanya (Kristiningrum, 2007).
|
Salah satu fasilitas yang ditawarkan Program
Victorian Giotto adalah action script, yaitu script untuk memerintahkan
movie menjalankan aktivitas tertentu. Kita dapat menggerakkan objek-objek di
dalam movie, melakukan perhitungan matematika, membuat interaksi, dan yang
lainnya, melalui pengkodean.
B.
VISI
DAN MISI
Visi : Pemuda yang Kreatif, Inovatif dan Berdaya Saing
Tinggi.
Misi :
-
Meningkatkan peran
pemuda dalam pembangunan daerah Sumbawa.
-
Membentuk pemuda
yang berkarakter intelektual dan peduli akan kemajuan pendidikan Indonesia.
-
Meningkatkan skill
komunikasi dan keterampilan dalam menjawab permasalahan pendidikan di wilayah
Sumbawa.
-
Menggali kemampuan
Pemuda dalam menciptakan media-media pembelajaran terbaru dengan memanfaatkan
tehnologi yang ada.
-
Mendorong pemuda
untuk selalu bereksperiment sehingga tercapai proses pembelajaran otodidak yang
ideal.
C.
AWAL KESADARAN
Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas pada tangan-tangan
pemuda, pemuda yang cerdas dan berakhlak akan terlahir dari sistem pendidikan
yang baik. Mengingat pentingnya pendidikan untuk kemajuan suatu bangsa, maka
selayaknyalah kita sebagai kaum intelektual untuk melakukan perubahan.
Perubahan apa yang bisa kita lakukan? Itulah tugas yang harus kita temukan
jawabannya.
Pendidikan
mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan bangsanya.
Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntunan zaman.
Dengan adanya perkembangan zaman memunculkan persoalan-persoalan baru yang tak
pernah terpikir sebelumnya. Pada realita yang ada, masalah pendidikan ini
timbul dari kurangnya perhatian pemerintah. Gambaran ini tercermin dari
beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit, misalnya : kualitas siswa masih
rendah, pengajar yang kurang profesional, dan biaya pendidikan yang mahal.
Selain
masalah diatas, masalah pendidikan juga
dapat kita lihat dari profesionalisme Guru. Pengajaran yang dilakukan oleh Guru masih sifatnya monoton,
hanya metode itu-itu saja yang digunakan. Dan karena banyaknya perubahan
kurikulum juga membuat Guru kelabakan, sebenarnya apa tujuan utama diubahnya
kurikulum secara terus menerus? Bukankah itu akan merepotkan setiap kalangan
pendidikan. Setiap kurikulum selalu diuji cobakan, pertanyaannya kapan berakhirnya
? saya sendiri sebagai pemuda,
masih bertanya-tanya sampai saat ini. Kenapa pemerintah tak tetap pada satu
kurikulum saja, karena sebenarnya bukan kurikulum yang harus digonta ganti tapi
profesionalisme Gurunyalah yang harus ditingkatkan. Seharusnya pemerintah perbanyak melakukan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kinerja Guru dan melakukan evaluasi
terhadap kenerja Guru.
Melihat masih banyaknya guru yang hanya menggunakan
metode yang lama dan banyaknya peserta didik yang mengeluh dan menganggap bahwa
pelajaran fisika adalah suatu hal yang rumit, jadi saya mencoba untuk membuat
media pembelajaran yang baru dengan memanfaatkan tehnologi flash.
D.
GAMBARAN UMUM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI WILAYAH
SUMBAWA
Wilayah Sumbawa adalah wilayah yang penduduknya sebagian
besar berprofesi sebagai petani. Namun tak jarang juga kita lihat banyak
Guru-Guru yang mengajar di wilayah Sumbawa berasal dari Sumbawa pula, ini
adalah salah satu bentuk pengabdian untuk membangun daerah sendiri dan
membuktikan bahwa pemuda-pemuda Sumbawa mampu bersaing dengan masyarakat luas.
Tapi tak dapat dipungkiri juga banyak masyarakat Sumbawa yang mengajar diluar
daerah baik itu di daerah ternama maupun daerah pelosok.
Sepak terjang daerah Sumbawa dalam mencetak generasi yang
berintelektual dan religius tak terlepas dari peran guru melalui proses
pembelajaran. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat
beberapa komponen yang dapat menunjang yaitu komponen tujuan, materi, strategi
belajar mengajar, dan komponen evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling
terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu keempat
komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan
menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai
prinsip atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Para ahli menyusun
model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan, teori psikilogis,
sosiologis, psikiatri, analisis sistem, atau teori-teori lain (Joyce &
Weil, 1980).
Pada realitanya di wilayah Sumbawa model pembelajaran
yang diterapkan oleh guru masih banyak yang hanya menggunakan metode ceramah
dan demonstrasi tapi ada juga beberapa sekolah populer sudah mulai menggunakan
metode kooperatif dan praktikum. Sekolah-sekolah yang hanya memiliki KIT saja
yang dapat melakukan praktikum sedangkan sekolah-sekolah yang tidak memiliki
KIT membuat sendiri alat-alat praktikumnya dan alatnya pun masih tergolong
sederhana. Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam konten fisika serta
untuk memperdalam penalaran dan kemampuan mengenali alat-alat fisika, maka saya
mencoba untuk membuat animasi fisika yang menarik untuk dipelajari.
E.
ANIMASI FISIKA FLASH SEBAGAI MEDIA BELAJAR MENARIK YANG
BERBASIS KOMPUTER
Pemanfaatan komputer dalam bidang pendidikan, khususnya
dalam pembelajaran sebenarnya merupakan mata rantai dari sejarah tehnologi
pembelajaran. Sejarah tehnologi pembelajaran ini sendiri merupakan kreasi
berbagai ahli dalam bidang terkait, yang pada dasarnya ingin berupaya dalam
mewujudkan ide-ide praktis dalam menerapkan prinsip didaktik, yaitu
pembelajaran yang menekan perbedaan individual baik dalam kemampuan maupun
dalam kecepatan. Perwujudan ide-ide praktis itu juga sejalan dengan
perkembangan teori-teori belajar yang dikembangkan oleh para ahli psikologi,
yakni dengan berkembangnya teori belajar dari aliran tingkah laku (teori
belajar dari aliran behaviorisme) dan teori-teori kognitif terutama yang
menggunakan model pemprosesan informasi (information processing model).
Teori-teori psikologi persekolahan yang terkait dengan belajar tuntas (mastery
learning).
Sejarah pembelajaran berbasis komputer dimulai dari
munculnya ide-ide untuk menciptakan perangkat tehnologi terapan yang
memungkinkan seseorang untuk melakukan proses belajar secara individual dengan
menerapkan prinsip-prinsip didaktik tersebut. Pada tahun 1964, seorang ahli
psikologi B.F Skinder menciptakan pembelajaran terprogram (programmed
instruction). Sistem pembelajaran terprogram memungkinkan interaksi siswa
dengan siswa dan interaksi siswa dengan guru yang dilakukan secara langsung,
tetapi melalui program yang bisa berbentuk tulisan, rekaman radio, film, mesin
mengajar, dan sebagainya. Prinsip yang digunakan sejalan dengan prinsip belajar
yang dikembangkan, yaitu conditioning operan, adalah siswa belajar melalui
serangkaian stimulus-respon dan dalam program itu respon dari suatu stimulus
(pertanyaan) ditemukan sendiri oleh siswa. Dalam program ini diberikan “kunci
jawaban” yang bisa diperiksa siswa setelah merespon, sehingga siswa mengetahui
apakah responnya benar atau salah.
F.
AKSI
Berdasarkan realita yang ada dan melalui pemaparan
penjelasan diatas bahwa model pembelajaran yang berbasis komputer sangat
diperlukan dalam meningkat skill peserta didik. Maka sekitar tahun 2011 saya
mulai mencari referensi dan mempelajari sendiri tentang pembuatan animasi
dengan menggunakan flash. Ternyata pembuatan animasi tersebut tidak segampang
yang saya bayangkan, untuk membuat suatu materi tertentu saja membutuhkan waktu
berminggu-minggu itu disesuaikan dengan kerumitan pembuatan animasinya. Tapi
karena ketertarikan saya dalam mempelajari flash itu cukup besar, sehingga hal
tersebut tidaklah menjadi kendala yang besar. Saya mulai mengotak-atik program
flash, hingga beberapa bulan saya mulai memahami sedikit demi sedikit. Untuk
memperdalam pemahaman saya, saya mulai mendesain animasi fisika. Dan sekitar
akhir tahun 2011 animasi yang saya buat mulai saya tawarkan untuk digunakan di
SMKN 2 Sumbawa dan MTS Sumbawa. Untuk melihat sejauh mana ketertarikan peserta
didik akan model pembelajaran ini, maka sekitar awal tahun 2012-2013 saya
menggunakan animasi ini dalam mengajar les anak-anak SMA dan SMP. Karena melihat banyak anak-anak yang
menyenangi animasi ini, jadi saya mengajak teman-teman Mahasiswa untuk
bergabung dalam pembuatan animasi ini.
G.
MANFAAT
a.
Mempermudah Siswa dalam memahami materi fisika
b.
Menambah pemahaman Siswa karena adanya penjelasan secara
teori dan Faktualnya.
c.
Dapat dijadikan sebagai media pembelajaran terbaru untuk
mengurangi kemonotonan dalam proses pembelajaran.
d.
Mendorong Guru untuk selalu menginovasi sendiri media
pembelajaran sehingga dapat tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
e.
Mendorong masyarakat khususnya pemuda untuk membuka mata
bahwa banyak sekali kecanggihan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai disiplin ilmu.
H.
DOKUMENTASI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FORMULIR ISIAN
CALON PEMUDA PELOPOR TINGKAT NASIONAL
TAHUN 2013
A.
Data Pribadi
Nama Lengkap :
Epi Aprianti
Tempat Tanggal Lahir :
Sempe, 26 April 1993
Agama :
Islam
Jenjang Pendidikan :
SMA
Alamat Lengkap :
Sering
Kode Pos :
-
No.Telpo/Hp/Fax :
087863525463
Email :
epi26aprianti@gmail.com
Status Pernikahan :
Belum Kawin
Data Keluarga :
Petani
B.
Data Integritas Kepribadian dan Kapabilitas Berorganisasi
(Kepemimpinan)
1.
Nama organisasi
yang pernah diikuti:
a. Gerakan Pramuka SMPN 1 Utan
b. OSIS SMPN 1 UTAN
c. LDM SM UNSA
d. HIMAFI UNSA
e. FLP
2.
Jenis kegiatan
organisasi :
Penelitian,
Seminar, Pemberdayaan Masyarakat, Pelatihan, Pengkajian, Talkshow Wanita.
3.
Kedudukan dalam
organisasi :
a. Bendahara
Pramuka SMPN 1 UTAN
b. Anggota
OSIS SMPN 1 UTAN
c. Sekretaris
OSIS SMAN 1 UTAN
d. Ketua
Mading LDM SM UNSA
e. Kepala
Departement KPSDM LDM SM UNSA
f. Kepala
Departement P3KM (Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Kretivitas
Mahasiswa) LDM SM UNSA
g. Ketua
Himpunan Mahasiswa Fisika UNSA
h. Sekretaris
Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Sumbawa
4.
Waktu mulai aktif
diorganisasi :
Dari
tahun 2005 sampai sekarang
5.
Perubahan apa yang
Anda lakukan dalam meningkatkan kinerja organisasi ?
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang baik, Memperkuat
sistem dan meningkatkan kinerja pengurus, Mengubah pola pikir yang cenderung
lamban dan tak mau mencoba, Menumbuhkan minat baca, menulis dan berdiskusi
diinternal organisasi, memperkuat kerjasama dengan pemerintah dan elemen yang
lainnya.
6.
Jelaskan jenis dan kegiatan kemasyarakatan non
organisasi yang pernah Anda ikuti?
Bantuan sosial melalui penggalangan dana untuk korban
bencana alam, bakti sosial dengan melakukan gotong royong bersama masyarakat
membersihkan masjid.
7.
Apa peran dan
kontribusi Anda dalam kegiatan kemasyarakatan tersebut? Dan berapa lama telah
Anda ikuti?
Sebagai inisiator dan mobilisator dalam penggalangan dana
untuk bencana alam selama 2 tahun. Menjadi panitia dalam kegiatan hari-hari
besar islam selama 3 tahun.
8.
Apa Anda pernah
terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam tindakan atau perbuatan
melawan hukum?
Tidak
pernah
9.
Uraikan pendapat
Anda tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara utuh?
Proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Sejak saat
itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk menentukan nasib
dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa
adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem
desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat. Pembentukan
Indonesia sebagai suatu negara dilandasi atas hak-hak setiap bangsa di dunia
dan keinginan kuat dari seluruh rakyat Indonesia atas persamaan nasib dan
tanggung jawab serta konsensus bersama dari semua suku dan agama yang tersebar
dari Sabang sampai Merauke, maka selayaknyalah kita mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Hal yang
harus kita tanggulangi dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah ancaman. Ancaman adalah setiap upaya dan kegiatan,
baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai mengancam atau
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa.
Bagaimana
agar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjaga? Salah satu
caranya adalah kita sebagai warga negara berpartisipasi dalam upaya menjaga
keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Berpartisipasi artinya turut serta atau
terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dapat menjaga keutuhan wilayah dan bangsa
Indonesia. Untuk turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
diperlukan sikap-sikap: cinta tanah air, membina
persatuan dan kesatuan, dan rela berkorban.
10. Uraikan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan dalam
menghadapi globalisasi agar daya saing Indonesia dapat
dipertahankan/ditingkatkan:
Mempersiapkan generasi muda dengan pembekalan ilmu secara
mendalam, meningkatkan kretivitas dan keterampilan secara terus menerus dengan
tujuan memiliki kompetensi yang unggul, mampu membaca peluang dan menjawab permasalahan-permasalahan
yang timbul sesuai dengan kajian ilmu yang dimiliki, melakukan pemberdayaan
masyarakat terutama daerah terbelakang yang berbasis pada ekonomi kreatif.
11. Uraikan visi dan misi Anda yang dikaitkan dengan bidang
kepeloporan yang Anda tekuni:
Visi : Pemuda yang Kreatif, Inovatif dan Berdaya Saing
Tinggi.
Misi :
-
Meningkatkan peran
pemuda dalam pembangunan daerah Sumbawa.
-
Membentuk pemuda
yang berkarakter intelektual dan peduli akan kemajuan pendidikan Indonesia.
-
Meningkatkan skill komunikasi
dan keterampilan dalam menjawab permasalahan pendidikan di wilayah Sumbawa.
-
Menggali kemampuan
Pemuda dalam menciptakan media-media pembelajaran terbaru dengan memanfaatkan
tehnologi yang ada.
-
Mendorong pemuda
untuk selalu bereksperiment sehingga tercapai proses pembelajaran otodidak yang
ideal.
C.
Data Prestasi Bidang Kepeloporan
1.
Bidang kepeloporan : Pendidikan
2.
Sejak kapan bidang
kepeloporan mulai digeluti (apabila proses waktu berbeda indikasikan tempatnya)
: Tahun 2011
3.
Apa yang mendasari
Anda sehingga memutuskan untuk meggeluti bidang kepeloporan yang Anda pilih ?
jawab singkat?
a.
Latar Belakang:
Kemajuan suatu bangsa terletak pada tangan-tangan pemuda,
pemuda yang cerdas dan berakhlak akan terlahir dari sitem pendidikan yang baik.
Pentingnya pendidikan untuk suatu bangsa, maka sepantasnyalah kita sebagai kaum
muda melakukan perubahan sehingga kaum muda benar-benar menjadi agent of
change.
b.
Kendala awal dan
bagaimana cara mengatasinya:
Karena
rumitnya media pembelajaran yng saya buat, sehingga membutuhkan waktu yang
cukup lama. Cara mengatasinya adalah dengan mengajak teman-teman Mahasiswa
bergabung dalam pembuatan media tersebut.
c.
Darimana Anda
mendapat/memperoleh gagasan untuk mengembangkan bidang kepeloporan:
Banyak peserta didik yang mengeluh dan menganggap bahwa
pelajaran fisika adalah pelajaran yang rumit, jadi saya memcoba membuat media
animasi yang menarik dengan memanfaatkan tehnologi yang ada.
d.
Idealisme apa yang
terselip dalam bidang kepeloporan Anda?
Kreativitas,
inovasi, kemauan dan pantang menyerah.
e.
Bagaimana status
bidang kepeloporan yang Anda tekuni?
Pengembangan
dari yang telah ada
f.
Bagaimana Anda dapat
memprediksi aspek kesinambungan (sunsibility) dari bidang kepeloporan yang Anda
tekuni?
Media pembelajaran ini saya rancang untuk digunakan dalam
jangka waktu yang lama. Semakin tinggi pemahaman tentang flash, maka semakin
menariklah media pembelajaran ini.
g.
Mengingat bahwa
kepeloporan adalah setara dengan perintisan, maka pada tahap apa dan dalam
bentuk apa diperlukan intervensi pemerintah daerah?
Mengingat bahwa masih dalam masa perintisan, maka
diperlukanlah campur tangan pemerintah untuk mensosialisasikan dan memberikan
himbauan bahwa media ini layak digunakan di sekolah-sekolah sebagai media
pembelajaran terbaru.
h.
Mengingat bahwa kesuksesan
suatu bidang kepeloporan pada tahap tertentu memerlukan dukungan/keterkaitan
dari unsur “stake holders”, uraian bagaimana melibatkan atau jaringan kerja
stake holders dan sebutkan unsur-unsur stake holders yang dimaksud?
Mengusulkan media ini untuk dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran yang menarik melalui Dinas Pendidikan serta dapat dipublikasikan
sebagaimana mestinya.
D.
Data Kemanfaatan dan Pengaruh Kepeloporan Terhadap
Masyarakat Setempat
1.
Apa bentuk, manfaat
dan peran aktif masyrakat terhadap bidang kepeloporan yang Anda tekuni?
Bentuk pembelajaran ini berupa animasi yang menarik yang
berbasisi komputer, dan manfaat media ini adalah dapat digunakan sebagai media
yang menarik dan menyenangkan.
2.
Bagaimana sikap dan
dukungan masyarakat setempat pada awal pengembangan/
Alhamdulillah
merespon dengan baik, tapi perlu adanya pengembangan lebih lanjut.
3.
Radius/jangkauan
pengaruh atau manfaat masyarakat setempat terhadap bidang kepeloporan yang Anda
tekuni?
Kabupaten
4.
Sejauh mana
kepeloporan yang Anda tekuni dapat memposisikan Anda sebagai inspirator dan
motivator bagi pemuda lainnya? Uraikan dan berikan contoh?
Saya
rasa cukup jauh, karena mengingat rancangan yang saya buat ini saya pelajari
secara otodidak dan mengingat bahwa dikalangan pendidikan masih sedikit yang
memanfaatkan tehnologi ini.
E.
Data Kesukarelawan
1.
Uraikan sikap
kesukarelawan Anda baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam konteks
kepeloporan yang Anda tekuni:
Mengembangkan
sendiri media ini mulai dari pengadaan referensi, desain, sampai dengan
selesainnya media ini.
2.
Apabila Anda
mempersiapkan atau rencana mempersiapkan kader-kader penerus bidang kepeloporan
yang anda tekuni? Uraikan ?
Karena mengingat pembuatan media ini cukup rumit dan
membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi saya mengajak teman-teman Mahasiswa
untuk bergabung dalam pembuatan media ini.
F.
Penutup
Dengan ini, berdasarkan kepercayaan yang saya anut, apa
yang telah saya sampaikan pada formulir isian Calon Pemuda Pelopor Tingkat
Provinsi Tahun 2014 adalah benar dan apabila dikemudian hari tidak benar maka
setelah saya terpilih sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi melakukan
tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan jiwa kepeloporan maka predikat
Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi yang saya peroleh dapat dicabut sebagaimana
mestinya.
Sumbawa Besar, 10 Juni 2014
Yang mencalonkan
(Epi Aprianti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar