Kamis, 03 September 2015

pemuda pelopor bidang pendidikan



EPI APRIANTI
PEMUDA PELOPOR BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2014
PEMUDA PELOPOR BIDANG PENDIDIKAN
TAHUN 2014

Daftar Isi
Biodata
Pengalaman dan Prestasi
Riwayat Organisasi
Latar Belakang Kepeloporan
Visi dan Misi
Awal Kesadaran
Gambaran Penggunaan Metode Belajar Di Wilayah Sumbawa
Animasi Fisika Flash Sebagai Media Belajar Menarik Yang Berbasis Komputer
Aksi
Manfaat












BIODATA

Nama                                                   : Epi Aprianti
Nama Panggilan                                  : Epi
Tempat/Tanggal Lahir                         : Sempe, 26 April 1993
Anak Ke                                              : 2
Agama                                                 : Islam
Orang Tua Kandung                           :
            Ayah                                       : A. Wahid
            Ibu                                           : Mastari
Alamat                                                : Sering
Minat                                                   : Kepala Diknas
Acara TV                                            : Berita, Sains, dan Kebudayaan
Bacaan                                                            : Buku Sains, Buku Program, Suara NTB, Gaung, Sastra.
Tinggi/Berat Badan                             : 155 cm/45 Kg
Status                                                  : Belum Kawin
Email                                                   : epi26aprianti@gmail.com
Facebook                                             : Aprianti Sem Epi
Pendidikan Formal                              :
SD                                           : SDN 4 UTAN
SMP                                        : SMPN 1 UTAN
SMA                                       : SMAN 1 UTAN
 Hobby                                                : Membaca, Menulis, Menari, Makan, Travelling.



PENGALAMAN DAN PRESTASI

1.      Juara 3 Lomba PBB Se-Kabupaten Sumbawa (2005)
2.      Peserta Jambore Ranting Se-Kabupaten Sumbawa (2005)
3.      Juara 1 Lomba PBB Se-Kabupaten Sumbawa (2006)
4.      Juara 2 Lomba Semapor-Morse se-Kabupaten Sumbawa
5.      Bendahara Pramuka SMPN 1 UTAN (2006)
6.      Peserta Dian Pinru/Dian Pinsat  di SMAN 1 ALAS (2007)
7.      Peserta lomba cerdas cermat Se-Kabupaten Sumbawa (2009-2010)
8.      Sebagai Sekretaris OSIS SMAN 1 UTAN (2009-2010)
9.      Turut Berpartisipasi dalam kegiatan MTQ tingkat Kabupaten Sumbawa yang diadakan di Buer (2009)
10.  Ketua Mading LDM SM UNSA(2011-2012)
11.     Kepala Departement KPSDM SM UNSA(2012-2013)
12.     Ikut berpartisipasi dalam kegiatan FSLDK NUSRA, diantaranya Seminar Nasional dan Bedah Buku(2012)
13.     Sebagai peserta seminar dalam rangka mensosialisasikan UU No 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan(2012)
14.     Ikut berpartisipasi dalam kegiatan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Subawa Barat dalam kegiatan kampanye anti narkoba melalui pementasan seni budaya(2013)
15.     Ketua HIMAFI (Himpunan Mahasiswa Fisika) FKIP UNSA(2013-Sekarang)
16.     Sekretaris FLP Cabang Sumbawa(2013-Sekarang)
17.     Anggota Samawa Student Center(2012-Sekarang)
18.     Kepala Departement Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Kreativitas Mahasisawa (P3KM) LDM SM UNSA(2013-Sekarang)





RIWAYAT ORGANISASI

1.      Bendahara Pramuka SMPN 1 UTAN periode 2006-2007
2.      Anggota OSIS SMPN 1 UTAN periode 2006-2007
3.      Sekretaris OSIS SMAN 1 UTAN periode 2009-2010
4.      Ketua Mading LDM SM UNSA periode 2011-2012
5.      Kepala Departement KPSDM LDM SM UNSA periode 2012-2013
6.      Kepala Departement P3KM (Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Kretivitas Mahasiswa) LDM SM UNSA periode 2013-sekarang
7.      Ketua Himpunan Mahasiswa Fisika UNSA periode 2013-sekarang
8.      Sekretaris Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Sumbawa periode 2013-sekarang
















A.    LATAR BELAKANG KEPELOPORAN

Tingginya jumlah lulusan Perguruan Tinggi atau sarjana tidak diimbangi oleh tingginya ketersedian lapangan pekerjaan, sehingga melahirkan pengangguran sarjana yang justru ikut menyumbang angka pengangguran yang ada di Indonesia.  Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS pada Februari dan Agustus 2009, pengangguran sarjana bahkan mencapai 12,94 persen dari total pengangguran yanag ada di Indonesia, sementara pada tahun 2010, angka pengangguran terbuka mencapai 8,59 juta orang dan sebanyak 1,22 juta orang atau 14,24 persen di antaranya adalah sarjana, angka ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kondisi tersebut, didukung pula oleh kenyataan bahwa sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi adalah lebih sebagai pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Maka mahasiswa sebagai salah satu komponen yang terlibat dalam dunia pendidikan sudah seharusnya di dorong untuk menjadi bagian dari pencipta lapangan pekerjaan.
Dunia pendidikan dewasa ini telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan tersebut menuntut adanya usaha persiapan peserta didik agar dapat turut serta dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi generasi berikutnya. Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dalam upaya perkembangan pendidikan tentu sangat banyak tergantung pada jumlah dan kemampuan para ahli dalam bidang pendidikan. Sementara itu, teknologi komunikasi yang modern telah merubah wajah dunia, salah satunya dengan adanya inovasi teknologi komunikasi pendidikan dalam bentuk pendayagunaan media seperti komputer, radio, televisi, film, dan sebagainya, sehingga akan memberikan arti tersendiri bagi proses komunikasi antara manusia.
Dewasa ini meskipun penggunaan komputer semakin meningkat dalam bidang pendidikan, masih sedikit tenaga pendidik yang memanfaatkan fasilitas komputer sebagai media pendidikan. Hal tersebut diperkuat oleh temuan-temuan di beberapa tempat pembelajaran atau sekolah, misalnya pemanfaatan laboratorium komputer di sekolah kurang dimanfaatkan secara optimal, hanya sebatas word processing. Selain hal tersebut, permasalahannya adalah pengajar. Dalam hal ini, guru yang menguasai materi pelajaran sebagian besar tidak mampu menghadirkan bentuk pembelajaran dalam komputer, sedangkan ahli komputer yang mampu merealisasikan segala hal dalam komputer biasanya tidak menguasai materi pelajaran. Kini, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menjadikan komputer dapat bermanfaat bagi kamajuan pendidikan (Hanggoro, 2009: 2).
Fisika diperlukan untuk perkembangan pembangunan bagi kesejahteraan manusia. Dengan demikian sangat dibutuhkan proses penerusan pemahaman konsep-konsep Fisika. Didaktik Fisika merupakan wahana dalam upaya meneruskan pengetahuan tentang Fisika. Dalam didaktik Fisika diuraikan bagaimana cara memahami pengetahuan Fisika yang sudah tersusun dalam rumpun ilmu Fisika yang kita kenal sekarang. Agar terselenggara proses penerusan pengetahuan Fisika, diperlukan sejumlah metode ataupun pendekatan yang mampu mengantarkan siswa pada tahap penguasaan konsep-konsep Fisika tersebut, sehingga pada akhirnya masalah tentang Fisika dapat dipecahkan. Fisika sebagai salah satu ilmu dalam bidang sains merupakan salah satu mata pelajaran yang biasanya dipelajari melalui pendekatan secara matematis sehingga seringkali ‘ditakuti’ dan cenderung ‘tidak disukai’ anak-anak karena pada umumnya anak-anak yang memiliki kecerdasan Logical Mathematical sajalah yang ‘menikmati Fisika’. Belajar Fisika bukan hanya sekedar tahu matematika, tetapi lebih jauh anak didik diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung di dalamnya, menuliskannya ke dalam parameter-parameter atau simbol-simbol fisis, memahami permasalahan serta menyelesaikannya secara matematis. Tidak jarang hal inilah yang menyebabkan ketidaksenangan anak didik terhadap mata pelajaran ini menjadi semakin besar (Sugiharti, 2005).
Kesulitan memahami Fisika dikarenakan kurangnya kemampuan dasar dan penguasaan terhadap kerja ilmiah yang dimiliki oleh peserta didik (Hermanto, 2003). Hal ini timbul ketika dunia abstrak matematika harus dikaitkan dengan realita alam semesta di sekitar kita. Sehubungan dengan konsep Fisika, salah satu penyebab sulitnya pemahaman konsep Fisika oleh peserta didik adalah karena banyak sekali konsep Fisika yang bersifat abstrak, sehingga peserta didik merasa kesulitan untuk menalarnya (Triana, 2007). Salah satu faktor penyebab rendahnya prestasi belajar Fisika di sekolah karena masih banyak siswa melakukan kesalahan yang berkaitan dengan pengertian, konsep-konsep, dan keterampilan matematika mengenai Fisika termasuk hukum Newton (Susanti, 2007: 3).
Penekanan pada aspek pemahaman dan pengembangan keterampilan berpikir dalam pembelajaran Fisika akan sangat membantu daya ingat siswa terhadap rumus-rumus Fisika yang dipelajari (Mundilarto, 2003). Pemahaman terhadap suatu rumus Fisika yang ada pada hakikatnya menggambarkan saling keterkaitan antara beberapa konsep Fisika akan membuat lebih mudah bagi siswa untuk dpat mengingatnya kembali dan apabila diperlukan dengan mudah dapat menjabarkannya lagi.
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, salah satu kompetensi guru yang harus ditingkatkan adalah kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran. Para guru dapat bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyediakan media pembelajaran ini. Guru sendiri dapat mempelajari berbagai software untuk membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan para siswanya (Kristiningrum, 2007).

Pembuatan media pembelajaran ini menggunakan Victorian Giotto. Victorian Giotto adalah program aplikasi untuk membuat animasi dan interaksi. Output dari program ini ada beberapa macam, salah satunya dapat dieksekusi secara langsung.
Salah satu fasilitas yang ditawarkan Program Victorian Giotto adalah action script, yaitu script untuk memerintahkan movie menjalankan aktivitas tertentu. Kita dapat menggerakkan objek-objek di dalam movie, melakukan perhitungan matematika, membuat interaksi, dan yang lainnya, melalui pengkodean.

B.     VISI DAN MISI
Visi : Pemuda yang Kreatif, Inovatif dan Berdaya Saing Tinggi.
Misi :   
-          Meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan daerah Sumbawa.
-          Membentuk pemuda yang berkarakter intelektual dan peduli akan kemajuan pendidikan Indonesia.
-          Meningkatkan skill komunikasi dan keterampilan dalam menjawab permasalahan pendidikan di wilayah Sumbawa.
-          Menggali kemampuan Pemuda dalam menciptakan media-media pembelajaran terbaru dengan memanfaatkan tehnologi yang ada.
-          Mendorong pemuda untuk selalu bereksperiment sehingga tercapai proses pembelajaran otodidak yang ideal.
           


C.    AWAL KESADARAN
Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas pada tangan-tangan pemuda, pemuda yang cerdas dan berakhlak akan terlahir dari sistem pendidikan yang baik. Mengingat pentingnya pendidikan untuk kemajuan suatu bangsa, maka selayaknyalah kita sebagai kaum intelektual untuk melakukan perubahan. Perubahan apa yang bisa kita lakukan? Itulah tugas yang harus kita temukan jawabannya.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan bangsanya. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntunan zaman. Dengan adanya perkembangan zaman memunculkan persoalan-persoalan baru yang tak pernah terpikir sebelumnya. Pada realita yang ada, masalah pendidikan ini timbul dari kurangnya perhatian pemerintah. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit, misalnya : kualitas siswa masih rendah, pengajar yang kurang profesional, dan biaya pendidikan yang mahal.
Selain masalah diatas, masalah pendidikan juga dapat kita lihat dari profesionalisme Guru. Pengajaran yang dilakukan oleh Guru masih sifatnya monoton, hanya metode itu-itu saja yang digunakan. Dan karena banyaknya perubahan kurikulum juga membuat Guru kelabakan, sebenarnya apa tujuan utama diubahnya kurikulum secara terus menerus? Bukankah itu akan merepotkan setiap kalangan pendidikan. Setiap kurikulum selalu diuji cobakan, pertanyaannya kapan berakhirnya ? saya sendiri sebagai pemuda, masih bertanya-tanya sampai saat ini. Kenapa pemerintah tak tetap pada satu kurikulum saja, karena sebenarnya bukan kurikulum yang harus digonta ganti tapi profesionalisme Gurunyalah yang harus ditingkatkan. Seharusnya pemerintah perbanyak melakukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kinerja Guru dan melakukan evaluasi terhadap kenerja Guru.
Melihat masih banyaknya guru yang hanya menggunakan metode yang lama dan banyaknya peserta didik yang mengeluh dan menganggap bahwa pelajaran fisika adalah suatu hal yang rumit, jadi saya mencoba untuk membuat media pembelajaran yang baru dengan memanfaatkan tehnologi flash.






D.    GAMBARAN UMUM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI WILAYAH SUMBAWA
Wilayah Sumbawa adalah wilayah yang penduduknya sebagian besar berprofesi sebagai petani. Namun tak jarang juga kita lihat banyak Guru-Guru yang mengajar di wilayah Sumbawa berasal dari Sumbawa pula, ini adalah salah satu bentuk pengabdian untuk membangun daerah sendiri dan membuktikan bahwa pemuda-pemuda Sumbawa mampu bersaing dengan masyarakat luas. Tapi tak dapat dipungkiri juga banyak masyarakat Sumbawa yang mengajar diluar daerah baik itu di daerah ternama maupun daerah pelosok.
Sepak terjang daerah Sumbawa dalam mencetak generasi yang berintelektual dan religius tak terlepas dari peran guru melalui proses pembelajaran. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang dapat menunjang yaitu komponen tujuan, materi, strategi belajar mengajar, dan komponen evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan, teori psikilogis, sosiologis, psikiatri, analisis sistem, atau teori-teori lain (Joyce & Weil, 1980).
Pada realitanya di wilayah Sumbawa model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih banyak yang hanya menggunakan metode ceramah dan demonstrasi tapi ada juga beberapa sekolah populer sudah mulai menggunakan metode kooperatif dan praktikum. Sekolah-sekolah yang hanya memiliki KIT saja yang dapat melakukan praktikum sedangkan sekolah-sekolah yang tidak memiliki KIT membuat sendiri alat-alat praktikumnya dan alatnya pun masih tergolong sederhana. Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam konten fisika serta untuk memperdalam penalaran dan kemampuan mengenali alat-alat fisika, maka saya mencoba untuk membuat animasi fisika yang menarik untuk dipelajari.






E.     ANIMASI FISIKA FLASH SEBAGAI MEDIA BELAJAR MENARIK YANG BERBASIS KOMPUTER
Pemanfaatan komputer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran sebenarnya merupakan mata rantai dari sejarah tehnologi pembelajaran. Sejarah tehnologi pembelajaran ini sendiri merupakan kreasi berbagai ahli dalam bidang terkait, yang pada dasarnya ingin berupaya dalam mewujudkan ide-ide praktis dalam menerapkan prinsip didaktik, yaitu pembelajaran yang menekan perbedaan individual baik dalam kemampuan maupun dalam kecepatan. Perwujudan ide-ide praktis itu juga sejalan dengan perkembangan teori-teori belajar yang dikembangkan oleh para ahli psikologi, yakni dengan berkembangnya teori belajar dari aliran tingkah laku (teori belajar dari aliran behaviorisme) dan teori-teori kognitif terutama yang menggunakan model pemprosesan informasi (information processing model). Teori-teori psikologi persekolahan yang terkait dengan belajar tuntas (mastery learning).
Sejarah pembelajaran berbasis komputer dimulai dari munculnya ide-ide untuk menciptakan perangkat tehnologi terapan yang memungkinkan seseorang untuk melakukan proses belajar secara individual dengan menerapkan prinsip-prinsip didaktik tersebut. Pada tahun 1964, seorang ahli psikologi B.F Skinder menciptakan pembelajaran terprogram (programmed instruction). Sistem pembelajaran terprogram memungkinkan interaksi siswa dengan siswa dan interaksi siswa dengan guru yang dilakukan secara langsung, tetapi melalui program yang bisa berbentuk tulisan, rekaman radio, film, mesin mengajar, dan sebagainya. Prinsip yang digunakan sejalan dengan prinsip belajar yang dikembangkan, yaitu conditioning operan, adalah siswa belajar melalui serangkaian stimulus-respon dan dalam program itu respon dari suatu stimulus (pertanyaan) ditemukan sendiri oleh siswa. Dalam program ini diberikan “kunci jawaban” yang bisa diperiksa siswa setelah merespon, sehingga siswa mengetahui apakah responnya benar atau salah.










F.     AKSI
Berdasarkan realita yang ada dan melalui pemaparan penjelasan diatas bahwa model pembelajaran yang berbasis komputer sangat diperlukan dalam meningkat skill peserta didik. Maka sekitar tahun 2011 saya mulai mencari referensi dan mempelajari sendiri tentang pembuatan animasi dengan menggunakan flash. Ternyata pembuatan animasi tersebut tidak segampang yang saya bayangkan, untuk membuat suatu materi tertentu saja membutuhkan waktu berminggu-minggu itu disesuaikan dengan kerumitan pembuatan animasinya. Tapi karena ketertarikan saya dalam mempelajari flash itu cukup besar, sehingga hal tersebut tidaklah menjadi kendala yang besar. Saya mulai mengotak-atik program flash, hingga beberapa bulan saya mulai memahami sedikit demi sedikit. Untuk memperdalam pemahaman saya, saya mulai mendesain animasi fisika. Dan sekitar akhir tahun 2011 animasi yang saya buat mulai saya tawarkan untuk digunakan di SMKN 2 Sumbawa dan MTS Sumbawa. Untuk melihat sejauh mana ketertarikan peserta didik akan model pembelajaran ini, maka sekitar awal tahun 2012-2013 saya menggunakan animasi ini dalam mengajar les anak-anak SMA dan SMP.  Karena melihat banyak anak-anak yang menyenangi animasi ini, jadi saya mengajak teman-teman Mahasiswa untuk bergabung dalam pembuatan animasi ini.

G.    MANFAAT
a.    Mempermudah Siswa dalam memahami materi fisika
b.    Menambah pemahaman Siswa karena adanya penjelasan secara teori dan Faktualnya.
c.    Dapat dijadikan sebagai media pembelajaran terbaru untuk mengurangi kemonotonan dalam proses pembelajaran.
d.   Mendorong Guru untuk selalu menginovasi sendiri media pembelajaran sehingga dapat tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
e.    Mendorong masyarakat khususnya pemuda untuk membuka mata bahwa banyak sekali kecanggihan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai disiplin ilmu.







H.    DOKUMENTASI






FORMULIR ISIAN
CALON PEMUDA PELOPOR TINGKAT NASIONAL
TAHUN 2013

A.    Data Pribadi
Nama Lengkap                        : Epi Aprianti
Tempat Tanggal Lahir             : Sempe, 26 April 1993
Agama                                     : Islam
Jenjang Pendidikan                 : SMA
Alamat Lengkap                     : Sering
Kode Pos                                : -
No.Telpo/Hp/Fax                    : 087863525463
Email                                       : epi26aprianti@gmail.com
Status Pernikahan                   : Belum Kawin
Data Keluarga                         : Petani

B.     Data Integritas Kepribadian dan Kapabilitas Berorganisasi (Kepemimpinan)
1.      Nama organisasi yang pernah diikuti:
a.       Gerakan Pramuka SMPN 1 Utan
b.      OSIS SMPN 1 UTAN
c.       LDM SM UNSA
d.      HIMAFI UNSA
e.       FLP

2.      Jenis kegiatan organisasi :
Penelitian, Seminar, Pemberdayaan Masyarakat, Pelatihan, Pengkajian, Talkshow Wanita.

3.      Kedudukan dalam organisasi :
a.       Bendahara Pramuka SMPN 1 UTAN
b.      Anggota OSIS SMPN 1 UTAN
c.       Sekretaris OSIS SMAN 1 UTAN
d.      Ketua Mading LDM SM UNSA
e.       Kepala Departement KPSDM LDM SM UNSA
f.       Kepala Departement P3KM (Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Kretivitas Mahasiswa) LDM SM UNSA
g.      Ketua Himpunan Mahasiswa Fisika UNSA
h.      Sekretaris Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Sumbawa

4.      Waktu mulai aktif diorganisasi :
Dari tahun 2005 sampai sekarang

5.      Perubahan apa yang Anda lakukan dalam meningkatkan kinerja organisasi ?
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang baik, Memperkuat sistem dan meningkatkan kinerja pengurus, Mengubah pola pikir yang cenderung lamban dan tak mau mencoba, Menumbuhkan minat baca, menulis dan berdiskusi diinternal organisasi, memperkuat kerjasama dengan pemerintah dan elemen yang lainnya.

6.       Jelaskan jenis dan kegiatan kemasyarakatan non organisasi yang pernah Anda ikuti?
Bantuan sosial melalui penggalangan dana untuk korban bencana alam, bakti sosial dengan melakukan gotong royong bersama masyarakat membersihkan masjid.

7.      Apa peran dan kontribusi Anda dalam kegiatan kemasyarakatan tersebut? Dan berapa lama telah Anda ikuti?
Sebagai inisiator dan mobilisator dalam penggalangan dana untuk bencana alam selama 2 tahun. Menjadi panitia dalam kegiatan hari-hari besar islam selama 3 tahun.

8.      Apa Anda pernah terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam tindakan atau perbuatan melawan hukum?
Tidak pernah

9.      Uraikan pendapat Anda tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara utuh?
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk menentukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat. Pembentukan Indonesia sebagai suatu negara dilandasi atas hak-hak setiap bangsa di dunia dan keinginan kuat dari seluruh rakyat Indonesia atas persamaan nasib dan tanggung jawab serta konsensus bersama dari semua suku dan agama yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, maka selayaknyalah kita mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal yang harus kita tanggulangi dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ancaman. Ancaman adalah setiap upaya dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Bagaimana agar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjaga? Salah satu caranya adalah kita sebagai warga negara berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Berpartisipasi artinya turut serta atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dapat menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Untuk turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikap-sikap: cinta tanah air, membina persatuan dan kesatuan, dan rela berkorban.

10.  Uraikan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan dalam menghadapi globalisasi agar daya saing Indonesia dapat dipertahankan/ditingkatkan:
Mempersiapkan generasi muda dengan pembekalan ilmu secara mendalam, meningkatkan kretivitas dan keterampilan secara terus menerus dengan tujuan memiliki kompetensi yang unggul, mampu membaca peluang dan menjawab permasalahan-permasalahan yang timbul sesuai dengan kajian ilmu yang dimiliki, melakukan pemberdayaan masyarakat terutama daerah terbelakang yang berbasis pada ekonomi kreatif.

11.  Uraikan visi dan misi Anda yang dikaitkan dengan bidang kepeloporan yang Anda tekuni:
Visi : Pemuda yang Kreatif, Inovatif dan Berdaya Saing Tinggi.
Misi :   
-          Meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan daerah Sumbawa.
-          Membentuk pemuda yang berkarakter intelektual dan peduli akan kemajuan pendidikan Indonesia.
-          Meningkatkan skill komunikasi dan keterampilan dalam menjawab permasalahan pendidikan di wilayah Sumbawa.
-          Menggali kemampuan Pemuda dalam menciptakan media-media pembelajaran terbaru dengan memanfaatkan tehnologi yang ada.
-          Mendorong pemuda untuk selalu bereksperiment sehingga tercapai proses pembelajaran otodidak yang ideal.

C.    Data Prestasi Bidang Kepeloporan
1.       Bidang kepeloporan : Pendidikan
2.      Sejak kapan bidang kepeloporan mulai digeluti (apabila proses waktu berbeda indikasikan tempatnya) : Tahun 2011
3.      Apa yang mendasari Anda sehingga memutuskan untuk meggeluti bidang kepeloporan yang Anda pilih ? jawab singkat?
a.       Latar Belakang:
Kemajuan suatu bangsa terletak pada tangan-tangan pemuda, pemuda yang cerdas dan berakhlak akan terlahir dari sitem pendidikan yang baik. Pentingnya pendidikan untuk suatu bangsa, maka sepantasnyalah kita sebagai kaum muda melakukan perubahan sehingga kaum muda benar-benar menjadi agent of change.
b.      Kendala awal dan bagaimana cara mengatasinya:
Karena rumitnya media pembelajaran yng saya buat, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Cara mengatasinya adalah dengan mengajak teman-teman Mahasiswa bergabung dalam pembuatan media tersebut.
c.       Darimana Anda mendapat/memperoleh gagasan untuk mengembangkan bidang kepeloporan:
Banyak peserta didik yang mengeluh dan menganggap bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang rumit, jadi saya memcoba membuat media animasi yang menarik dengan memanfaatkan tehnologi yang ada.
d.      Idealisme apa yang terselip dalam bidang kepeloporan Anda?
Kreativitas, inovasi, kemauan dan pantang menyerah.
e.       Bagaimana status bidang kepeloporan yang Anda tekuni?
Pengembangan dari yang telah ada
f.       Bagaimana Anda dapat memprediksi aspek kesinambungan (sunsibility) dari bidang kepeloporan yang Anda tekuni?
Media pembelajaran ini saya rancang untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama. Semakin tinggi pemahaman tentang flash, maka semakin menariklah media pembelajaran ini.
g.      Mengingat bahwa kepeloporan adalah setara dengan perintisan, maka pada tahap apa dan dalam bentuk apa diperlukan intervensi pemerintah daerah?
Mengingat bahwa masih dalam masa perintisan, maka diperlukanlah campur tangan pemerintah untuk mensosialisasikan dan memberikan himbauan bahwa media ini layak digunakan di sekolah-sekolah sebagai media pembelajaran terbaru.
h.      Mengingat bahwa kesuksesan suatu bidang kepeloporan pada tahap tertentu memerlukan dukungan/keterkaitan dari unsur “stake holders”, uraian bagaimana melibatkan atau jaringan kerja stake holders dan sebutkan unsur-unsur stake holders yang dimaksud?
Mengusulkan media ini untuk dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik melalui Dinas Pendidikan serta dapat dipublikasikan sebagaimana mestinya.

D.    Data Kemanfaatan dan Pengaruh Kepeloporan Terhadap Masyarakat Setempat
1.      Apa bentuk, manfaat dan peran aktif masyrakat terhadap bidang kepeloporan yang Anda tekuni?
Bentuk pembelajaran ini berupa animasi yang menarik yang berbasisi komputer, dan manfaat media ini adalah dapat digunakan sebagai media yang menarik dan menyenangkan.

2.      Bagaimana sikap dan dukungan masyarakat setempat pada awal pengembangan/
Alhamdulillah merespon dengan baik, tapi perlu adanya pengembangan lebih lanjut.
3.      Radius/jangkauan pengaruh atau manfaat masyarakat setempat terhadap bidang kepeloporan yang Anda tekuni?
Kabupaten
4.      Sejauh mana kepeloporan yang Anda tekuni dapat memposisikan Anda sebagai inspirator dan motivator bagi pemuda lainnya? Uraikan dan berikan contoh?
Saya rasa cukup jauh, karena mengingat rancangan yang saya buat ini saya pelajari secara otodidak dan mengingat bahwa dikalangan pendidikan masih sedikit yang memanfaatkan tehnologi ini.

E.     Data Kesukarelawan
1.      Uraikan sikap kesukarelawan Anda baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam konteks kepeloporan yang Anda tekuni:
Mengembangkan sendiri media ini mulai dari pengadaan referensi, desain, sampai dengan selesainnya media ini.
2.      Apabila Anda mempersiapkan atau rencana mempersiapkan kader-kader penerus bidang kepeloporan yang anda tekuni? Uraikan ?
Karena mengingat pembuatan media ini cukup rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi saya mengajak teman-teman Mahasiswa untuk bergabung dalam pembuatan media ini.
F.     Penutup
Dengan ini, berdasarkan kepercayaan yang saya anut, apa yang telah saya sampaikan pada formulir isian Calon Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Tahun 2014 adalah benar dan apabila dikemudian hari tidak benar maka setelah saya terpilih sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan jiwa kepeloporan maka predikat Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi yang saya peroleh dapat dicabut sebagaimana mestinya.
Sumbawa Besar, 10 Juni 2014
Yang mencalonkan


(Epi Aprianti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar